![]() |
TERNATE, DETIKMALUT.com - Gelombang banjir yang menerjang sejumlah daerah di Pulau Sumatera terus mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Sebagai tindak lanjut dari penyaluran bantuan sebesar Rp2 miliar untuk para penyintas sebelumnya, kini Pemprov Malut mulai bergerak mengumpulkan data mahasiswa yang turut merasakan dampak musibah tersebut.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, mengarahkan agar dilakukan pendataan terhadap mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang keluarganya menjadi korban banjir. Tak hanya itu, mahasiswa Maluku Utara yang sedang berada di wilayah bencana juga termasuk dalam sasaran pendataan.
Instruksi ini dibenarkan oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Malut, Zen Kasim. “Kami mendapat arahan langsung dari Ibu Gubernur untuk mendata mahasiswa kita yang di sana, dan mahasiswa tiga provinsi tersebut yang kuliah di Maluku Utara dan keluarganya terdampak bencana banjir,” ujarnya menegaskan.
Demi mempercepat proses identifikasi, Dinas Sosial membuka dua pusat layanan pelaporan. Mahasiswa atau keluarga terdampak dapat melapor langsung di kantor Dinsos di kompleks perkantoran gubernur atau melalui Sekretariat TRC di Panti Himo-Himo, Kota Ternate. Alternatif lain, laporan dapat disampaikan melalui nomor aduan 081341454066.
Hasil pendataan ini akan menjadi dasar kebijakan bantuan lanjutan yang akan digulirkan pemerintah provinsi. Zen memastikan, data lengkap yang terkumpul akan segera disampaikan kepada gubernur untuk diproses sesuai kebutuhan lapangan. Upaya cepat ini diharapkan mampu memberikan dukungan nyata bagi mahasiswa yang sedang menghadapi situasi berat akibat bencana di kampung halaman.
Dengan langkah terarah dan responsif ini, Pemprov Maluku Utara menegaskan komitmennya untuk hadir bukan hanya secara simbolis, tetapi juga melalui tindakan nyata yang dapat meringankan tekanan psikologis dan ekonomi mahasiswa terdampak. Bantuan berikutnya kini menunggu kelengkapan data, sebagai dasar agar penyaluran tepat sasaran dan terasa manfaatnya.(*)

