TERNATE, DETIKMALUT.com - Dalam upaya memperkuat kembali kedekatan generasi muda dengan akar budaya daerah, mahasiswa Kuliah Kerja Sosial dan Dakwah (KKSD) Kelompok 9 Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) angkatan XXXVI-1 Tahun Akademik 2025–2026 mengadakan kegiatan literasi budaya bertema “Merawat Warisan Budaya Maluku Utara di Era Digital”. Kegiatan ini digelar di Gedung Rektorat Lantai 3 UMMU, Rabu (10/12/2025), dan melibatkan perwakilan OSIS dari enam SMA di Kota Ternate.
Program ini menjadi wujud komitmen mahasiswa KKSD untuk memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian budaya lokal, terutama di tengah perkembangan digitalisasi yang kian pesat dan berpotensi menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai leluhur.
Untuk memperkaya wawasan peserta, panitia menghadirkan dua narasumber yang dikenal aktif menulis dan meneliti budaya Maluku Utara, yakni M. Asgar Saleh dan Dr. Herman Oesman, S.Sos., M.Si. Kehadiran keduanya memberikan ruang diskusi yang mendalam mengenai tantangan pelestarian budaya pada generasi modern.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan Lagu Indonesia Raya dan Mars UMMU. Nuansa khidmat terasa sejak awal acara, menggambarkan perpaduan nilai nasionalisme dan karakter keislaman yang menjadi ciri UMMU. Suasana semakin meriah dengan penampilan tarian tradisional dari Sanggar Kapita Turis yang menegaskan pesan utama kegiatan: budaya harus tetap hidup di tengah arus digital.
Dalam sambutan pembuka, Koordinator Lapangan Kelompok 9 KKSD menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemateri, pembimbing, dan seluruh perwakilan OSIS SMA se-Kota Ternate yang telah hadir. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas generasi muda dalam memahami serta mempromosikan budaya Maluku Utara melalui cara-cara kreatif yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Kegiatan kemudian dibuka secara resmi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Dr. Rahmat Abd. Fatah. Dalam sambutannya, ia mengingatkan pentingnya literasi budaya di kalangan remaja, terutama dalam memanfaatkan ruang digital sebagai media pelestarian.
Menurutnya, platform digital dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarluaskan budaya lokal kepada audiens yang lebih luas. “Kegiatan literasi budaya ini diharapkan menjadi momentum awal bagi generasi muda untuk tidak hanya mengenal, tetapi juga berperan aktif dalam merawat dan mempromosikan warisan budaya Maluku Utara,” ucap Dr. Rahmat Abd. Fatah saat membuka kegiatan secara resmi.
Kegiatan literasi budaya ini diharapkan mampu menjadi ruang belajar sekaligus pemantik bagi pelajar untuk lebih peduli terhadap budaya daerah. Dengan dukungan teknologi digital, mahasiswa dan generasi muda diharapkan dapat terus mengembangkan inovasi dalam mengenalkan budaya Maluku Utara kepada dunia, tanpa kehilangan identitas lokal yang menjadi kekuatan utama.(*)

