 |
Almarhum juga tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Nasional.
Keluarga berencana memakamkan almarhum pada Senin (8/12) di halaman rumah villa milik keluarga.
Henriane Namotemo, putri almarhum, mengenang detik-detik terakhir sang ayah dengan penuh kesedihan. Pagi itu Hein Namotemo masih tampak sehat tanpa keluhan apa pun, namun kondisi beliau tiba-tiba menurun drastis.
“Kalau dibilang papa sakit, dia tidak sakit. Biasa saja. Tapi tiba-tiba wajah papa membiru, kami segera larikan ke RSUD, tapi papa sudah tak sadarkan diri. Saat dokter mencoba menolong, papa sudah tiada,” ujar Henriane dengan suara terbata menahan tangis.
Kesedihan semakin terasa karena almarhum baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-66 pada 24 November 2025.
“Bulan kemarin papa berulang tahun ke-66. Rasanya seperti baru kemarin kami merayakannya,” kenang Henriane.
Tobelo berduka, kehilangan sosok pemimpin yang selama ini dikenal berpengaruh, baik dalam pemerintahan maupun dalam perjuangan masyarakat adat.(Yan)*
