Iklan

Notification

×

Iklan

Iklan

Krisis Air Bersih di Dowora: Warga Merasa Terabaikan Puluhan Tahun

Senin | Desember 01, 2025 WIB Last Updated 2025-12-01T14:18:39Z
iklan
BACAN, DETIKMALUT.com - Warga Desa Dowora di Kecamatan Gane Barat Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, kembali menyuarakan keprihatinan yang selama puluhan tahun mereka pendam. Di tengah kekayaan sumber daya alam yang dimiliki desa itu, kebutuhan paling mendasar—air bersih—justru belum pernah mereka nikmati secara layak.

Sejak desa ini berdiri, masyarakat tidak pernah merasakan pelayanan air bersih dari pemerintah daerah. Kondisi ini membuat warga harus mengandalkan air hujan untuk kebutuhan minum, memasak, hingga aktivitas rumah tangga. Ketergantungan itu menjadi ancaman tersendiri, terutama saat musim kemarau tiba.

Pemerintah Desa Dowora mengungkapkan bahwa warga sudah menunggu terlalu lama tanpa kepastian. “Bahwa Pemerintah Daerah HALSEL, sudah puluhan tahun kami menunggu, tapi tidak ada kepedulian serius untuk menghadirkan air bersih. Ini sangat memprihatinkan,” ujarnya, Senin (1/12).

Mereka menilai janji pemerintah daerah tak pernah dibuktikan. Padahal, menurut pemerintah desa, kondisi ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi menyangkut keselamatan dan kesehatan masyarakat. “Dikarenakan Desa Dowora kaya akan sumber daya alam, namun ironisnya, warga masih kesulitan mendapatkan air bersih kami merasa seperti diteleng pemerintah, padahal air bersih adalah hak yang sangat dibutuhkan,” tambahnya.

Pemerintah desa juga menegaskan bahwa keluhan ini telah berulang kali disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, termasuk kepada Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba dan Wakil Bupati Helmi Umar Muchsin. “Kami hanya ingin hidup layak, dengan air bersih yang aman,” tegasnya.

Warga pun angkat suara mengenai penderitaan panjang mereka. Bagi masyarakat, air bersih adalah kebutuhan utama yang seharusnya menjadi prioritas. Namun di Dowora, hal itu masih menjadi harapan semata. “Kami harus berjalan jauh, kadang berhari-hari, hanya untuk mencari air yang layak,” ujar semua warga.

Situasi tersebut membuat warga semakin rentan terhadap penyakit akibat konsumsi air tidak higienis. Anak-anak menjadi kelompok yang paling sering jatuh sakit, sementara biaya pengobatan terus menambah beban keluarga.

Hingga kini, Pemda Halmahera Selatan belum memberikan penjelasan mengenai lambannya penanganan masalah ini. Warga menantikan jawaban pasti. “Kami hanya ingin jawaban, kapan air bersih akan datang,” tanya masyarakat dengan penuh harap kepada pemerintah daerah.

Warga menegaskan bahwa permintaan mereka bukanlah tuntutan berlebihan. “Kami sebagai masyarakat Desa Dowora bukan minta banyak, hanya meminta air bersih untuk kebutuhan kami, ini bukan sekadar infrastruktur, tapi soal martabat kami sebagai manusia,” ucap mereka.

Masyarakat Dowora berharap pemerintah dapat menunjukkan kepedulian nyata. Selama ini, mereka hanya bisa menunggu hujan turun untuk mendapatkan air bersih karena tidak ada sumber alternatif lainnya. Doa pun terus dipanjatkan agar jeritan mereka didengar. “Semoga ada keadilan untuk kami, demi anak-anak dan generasi mendatang.”

Harapan itu kini tertuju pada Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan. “Kepedulian pemerintah sangat dinantikan. Apakah Pemda HALSEL akan menjawab seruan ini, masa depan Desa Dowora bergantung pada jawaban itu,” tutupnya.(*)
×
Berita Terbaru Update