![]() |
TOBELO, DETIKMALUT.com - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kabupaten Halmahera Utara melaksanakan upacara Hari Pahlawan Indonesia yang jatuh pada 10 November.
Roslan Muhammad, S.Pd. dipercayakan sebagai pembina upacara dan membacakan amanat Menteri Sosial. Dalam memperingati Hari Pahlawan, para pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit.
Roslan menyatakan, dalam amanat Menteri Sosial ada tiga hal penting yang patut kita teladani untuk mengenang para pahlawan. Pertama, kesabaran para pahlawan. Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan.
Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan.
Kedua, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian.
“Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan,” katanya mengutip.
Ketiga, pandangan jauh ke depan. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai, dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah. Darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam.
Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan. Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.
“Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya,” pungkasnya.(Yan)*

