
![]() |
TERNATE, DETIKMALUT.com - Meskipun hujan gerimis mengguyur Kota Ternate, ribuan pelajar SMA/SMK sederajat tetap bersemangat mengikuti Jalan Sehat Semarak Pendidikan 2025. Acara yang dipusatkan di Landmark Ternate ini dilepas langsung oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, sekaligus menandai berakhirnya rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di provinsi tersebut.
Antusiasme pelajar SMA/SMK di Kota Ternate tak surut meski langit mendung dan hujan ringan menyelimuti kawasan Landmark pada Minggu (27/4/2025). Ribuan siswa tampak berbaur dalam gelaran Jalan Sehat Semarak Pendidikan 2025 yang secara resmi dilepas Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos.
Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian acara serupa yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten dan kota se-Maluku Utara. Didampingi Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abubakar Abdullah, serta sejumlah pimpinan OPD, Sherly memberikan apresiasi terhadap semangat para peserta.
"Luar biasa semangatnya. Semua hadir, dan kita ambil sisi positifnya, berjalan dalam keadaan tidak panas," ujar Sherly di hadapan ribuan siswa dan guru pendamping yang memadati kawasan Landmark.
Dalam sambutannya, Sherly Laos menekankan pentingnya investasi pendidikan sebagai fondasi masa depan. Ia mendorong para pelajar untuk mengembangkan kemampuan akademik sekaligus membentuk karakter sosial yang kuat.
"Saya berharap adik-adik siswa terus berinvestasi terhadap diri sendiri, terutama dalam pendidikan akademis. Itu adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik, dengan hati nurani yang sensitif, serta keinginan untuk berdampak dan berguna bagi orang lain," pesannya.
Tidak lupa, Gubernur Sherly juga memberikan penghargaan kepada para guru, tenaga pendidik, serta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara atas kontribusinya dalam menyukseskan peringatan Hardiknas 2025.
Pada kesempatan tersebut, Sherly Laos mengumumkan kebijakan penting terkait pendidikan gratis di Maluku Utara. Mulai April 2025, seluruh siswa di jenjang SMA, SMK, dan SLB negeri tidak lagi dibebankan biaya pendidikan. Ia menegaskan kepada seluruh pihak untuk melaporkan apabila masih ditemukan praktik pungutan di sekolah.
"Uang komite sudah tidak perlu dibayar lagi. Untuk sekolah swasta, program ini akan mulai diberlakukan pada bulan Juli mendatang," tegasnya.
Kebijakan pendidikan gratis ini menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas dan mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global.(Red)*