Iklan

Notification

×

Iklan

Iklan

Hadapi Tantangan Fiskal 2026, Pemprov Malut Pastikan Program Prioritas Tetap Berjalan

Jumat | Desember 12, 2025 WIB Last Updated 2025-12-12T11:22:22Z
iklan
WEDA, DETIKMALUT.com - Pemerintah Provinsi Maluku Utara menegaskan komitmennya untuk memastikan hasil pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat. Hal ini menjadi fokus utama Pemprov, meskipun daerah ini sedang mencatatkan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia. Penegasan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, saat menghadiri perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Gereja Ekklesia GPdI, Desa Lelilef Sawai, pada Kamis (11/12) malam.

Dalam sambutannya, Wagub menjelaskan bahwa lonjakan ekonomi sebesar 38 persen yang didorong oleh hilirisasi tambang belum sepenuhnya memberi dampak langsung kepada masyarakat. Karena itu, Pemprov terus mengarahkan program pembangunan pada sektor-sektor yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat. Upaya ini terbukti menurunkan angka kemiskinan dari 6,8 persen menjadi 5,18 persen, serta menjaga stabilitas inflasi di daerah.

Memasuki tahun anggaran 2026, Pemprov juga dihadapkan pada tantangan besar berupa pengurangan Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat, dengan estimasi pemotongan mencapai sekitar Rp800 miliar. Kendati begitu, Wagub memastikan bahwa berbagai program prioritas tetap akan diperjuangkan agar tidak terhambat.

“Kami akan terus berjuang dengan segala upaya, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar program besar yang telah direncanakan tetap berjalan,” ujarnya.

Untuk membantu masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov Malut telah menggulirkan sejumlah program sosial. Di antaranya adalah penyediaan mudik bersubsidi khusus bagi umat Kristiani di wilayah Maluku Utara, pelaksanaan Pasar Murah di 72 titik, pembangunan 720 unit Rumah Layak Huni hasil rasionalisasi anggaran, serta penyaluran alat tangkap bagi kelompok nelayan.

Dalam kesempatan tersebut, Pemprov juga memberikan bantuan UMKM berupa kompor Hock dan kukusan (kalakat) kepada 15 penerima. Salah seorang penerima, Joyce Sareda, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah.

“Bantuan tersebut merupakan kebanggaan bagi kami, dan kami akan melakukan dan mengembangkan usaha yang akan menambah penghasilan ekonomi bagi keluarga,” ungkapnya.

Perayaan Nataru di Desa Lelilef Sawai malam itu tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga simbol hadirnya negara melalui program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Pemprov Malut berharap, berbagai langkah ini dapat memperkuat daya tahan ekonomi warga sekaligus menjaga optimisme pembangunan di tahun-tahun mendatang.(*)
×
Berita Terbaru Update