 |
| Istimewa |
SOFIFI, DETIKMALUT.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Maluku Utara merilis data 2023 tentang pencari kerja, lowongan, dan penempatan tenaga kerja, Melalui rilis Kepala Dinas Nakertrans Malut Dr. Marwan Polisiri, menyatakan pencari kerja yang tedaftar di Malut pada tahun 2023 sebanyak 44.887 dan untuk Loker (lowongan kerja) yang tersedian atau yang terdaftar pada Nakertrans Malut sebanyak 31.068 sementara penempatan/ pemenenuhan tenaga kerja hanya berjumlah 6.739.
31.068 loker yang tersedia hanya terpenuhi atau terserap 6.739, ini menjukan bahwa ada 24.329 Loker yang tidak terisi. Penyerapan loker yang rendah dipengaruhi dipengaruhi oleh beberapa hal.
Dr. Marwan Menyapakan bahwa kurangnya penyerapan loker disebabkan oleh : Syarat untuk posisi jabatan yang ditawarkan untuk pekerja Antar Kerja Lokal (AKL)/Lokal tidak dapat dipenuhi, sehingga perusahaan/pemberi kerja merekrut dari luar daerah melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD).
Selain itu Pencaker yang sudah memperoleh pekerjaan, tidak melaporkan kembali ke Kab/kota tempat pembuat AK-1, sehingga masih tercatat sebagai pencari kerja/pengaguran. Ditambah lagi Disnaker kab/kota tdk mendapatkan data penempatan tenaga kerja dari perusahaan
Untuk mengantisipasi permasalah ini Dr. Marwan Menyatakan bahwa kedepannya Pihak Nakertras malut akan melakukan Peningkatan SDM tenaga kerja lokal melalui pelatihan Berbasis Kompetensi untuk bisa merebut peluang lowongan kerja yang tersedia dan sesuai syarat-syarat jabatannya.
Selain itu beliau membutuhkan sinergi/kolaborasi antar dinas Provinsi, Kabupaten/Kota dan pihak perusahaan (HRD) agar dapat membentuk Forum HRD Provinsi Maluku Utara agar ada komunikasi secara langsung terkait masalah2 ketenagakerjaan di perusahaan (Data kebutuhan T.Kerja/ Data persediaan T.Kerja/Neraca T.Kerja/ Penempatan T.Kerja dll). tambahnya.(Red)*
Dr. Marwan Menyapakan bahwa kurangnya penyerapan loker disebabkan oleh : Syarat untuk posisi jabatan yang ditawarkan untuk pekerja Antar Kerja Lokal (AKL)/Lokal tidak dapat dipenuhi, sehingga perusahaan/pemberi kerja merekrut dari luar daerah melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD).
Selain itu Pencaker yang sudah memperoleh pekerjaan, tidak melaporkan kembali ke Kab/kota tempat pembuat AK-1, sehingga masih tercatat sebagai pencari kerja/pengaguran. Ditambah lagi Disnaker kab/kota tdk mendapatkan data penempatan tenaga kerja dari perusahaan
Untuk mengantisipasi permasalah ini Dr. Marwan Menyatakan bahwa kedepannya Pihak Nakertras malut akan melakukan Peningkatan SDM tenaga kerja lokal melalui pelatihan Berbasis Kompetensi untuk bisa merebut peluang lowongan kerja yang tersedia dan sesuai syarat-syarat jabatannya.
Selain itu beliau membutuhkan sinergi/kolaborasi antar dinas Provinsi, Kabupaten/Kota dan pihak perusahaan (HRD) agar dapat membentuk Forum HRD Provinsi Maluku Utara agar ada komunikasi secara langsung terkait masalah2 ketenagakerjaan di perusahaan (Data kebutuhan T.Kerja/ Data persediaan T.Kerja/Neraca T.Kerja/ Penempatan T.Kerja dll). tambahnya.(Red)*
