![]() |
SOFIFI, DETIKMALUT.com - Ajang Eksebisi Pesparawi dan Musik Yangere Maluku Utara 2025 resmi berakhir pada Minggu (14/9) dengan suasana meriah dan penuh kehangatan. Selama tiga hari, panggung Pesparawi menjadi wadah bagi talenta terbaik dari enam kabupaten/kota untuk menunjukkan kemampuan paduan suara dan musik rohani, sekaligus mempererat tali persaudaraan lewat harmoni.
Dalam hasil penilaian dewan juri, Halmahera Barat keluar sebagai juara umum dengan perolehan 88 poin. Disusul Halmahera Utara di posisi kedua (84 poin) dan Halmahera Timur sebagai juara ketiga (82,5 poin). Sementara itu, kategori harapan diraih oleh Halmahera Tengah (80 poin), Tidore Kepulauan (78,5 poin), dan Kota Ternate (77 poin).
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos yang hadir langsung dalam penutupan, menyampaikan rasa bangga atas semangat seluruh peserta. Baginya, ajang ini bukan hanya kompetisi suara, tetapi juga ruang untuk menyampaikan pesan kebersamaan.
“Saya merasa sangat bangga dan terhormat berada di tengah peserta yang luar biasa ini. Karena tidak hanya suara indah yang kita dengar, tetapi juga pesan-pesan perdamaian, persaudaraan, dan cinta kasih disampaikan dalam setiap nyanyian,” ujarnya penuh kekaguman.
Sherly menekankan bahwa prestasi ini harus dijadikan batu loncatan untuk menghadapi ajang lebih besar. Maluku Utara akan tampil di Pesparawi Nasional XIV di Manokwari, Papua Barat, pada Juni 2026.
“Selamat kepada seluruh pemenang. Jadikan prestasi ini sebagai motivasi untuk lebih giat berlatih. Mari kita jaga semangat kebersamaan ini agar Maluku Utara bisa kembali mengukir prestasi terbaik di kancah nasional,” pesannya.
Lebih dari sekadar kompetisi, Pesparawi Maluku Utara 2025 meninggalkan kesan mendalam. Setiap lantunan lagu dan alunan musik Yangere menjadi simbol bahwa Maluku Utara bisa bersatu dalam keberagaman, dengan kasih sebagai perekat utama.(Red)*

