
![]() |
TERNATE, DETIKMALUT.com - Kelurahan Loto yang dikenal sebagai kawasan pesisir nelayan menjadi lebih hidup bulan lalu. Balai pertemuan kelurahan dipenuhi warga yang antusias menyambut mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Khairun (Unkhair) dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik bertema “Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Pesisir Terkait Penatalaksanaan Terapi pada Penyakit Tidak Menular”.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Apt. Ermalyanti Fiskia, S.Farm., M.Si. Fokus utamanya adalah memberikan edukasi kesehatan terkait penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit jantung—penyakit yang kerap dianggap sepele, tetapi menjadi ancaman nyata di tengah masyarakat.
Sejak pagi, warga dari berbagai kalangan hadir. Para ibu rumah tangga, bapak nelayan, hingga remaja terlihat membawa catatan kecil, tak ingin melewatkan informasi penting. Suasana semakin cair dengan sambutan hangat para mahasiswa yang berusaha mendekat tanpa sekat. Ketua LPM Kelurahan Loto, Djabur Ibrahim, bahkan mengaku terkesan.
“Ini pertama kali kami mendapatkan sosialisasi yang sedekat ini,” ungkapnya.
Materi yang disampaikan mahasiswa dikemas sederhana dan mudah dipahami. Mereka tidak hanya menjelaskan gejala dan risiko penyakit, tetapi juga menyelipkan kisah nyata tentang kebiasaan warga yang kerap menunda pemeriksaan kesehatan. Leaflet berwarna yang dibagikan menjadi panduan praktis, berisi langkah penatalaksanaan terapi mulai dari kepatuhan minum obat, pengaturan pola makan, hingga pentingnya pemeriksaan rutin.
Sesi tanya jawab menjadi bagian paling ramai. Warga melontarkan berbagai pertanyaan, mulai dari cara minum obat yang benar, pilihan makanan sehat tanpa meninggalkan cita rasa lokal, hingga meluruskan mitos seputar makanan yang dipercaya bisa menurunkan tekanan darah.
Menurut Dosen Pembimbing Lapangan, Apt. Ermalyanti Fiskia, kegiatan ini bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga melatih mahasiswa menghadapi realitas lapangan.
“Mahasiswa belajar bahwa edukasi kesehatan bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga mendengar, memahami kebiasaan warga, dan menyampaikan dengan cara yang bisa diterima,” ujarnya.
Menjelang akhir kegiatan, suasana kian akrab. Beberapa warga menghampiri mahasiswa, mengucapkan terima kasih, bahkan berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan.
“Kalau bisa sebulan sekali, supaya kami tahu perkembangan penyakit kami,” tutur Ibu Halimah sambil menggenggam leaflet yang baru diterimanya.
Bagi mahasiswa, KKN adalah kewajiban akademis. Namun bagi warga Loto, kehadiran mereka ibarat angin segar yang membawa pengetahuan dan harapan. Edukasi sederhana yang membumi memberi mereka kesadaran baru: menjaga kesehatan bisa dimulai dari langkah kecil sebelum penyakit benar-benar menguasai tubuh.(Red)*