
![]() |
TIDORE, DETIKMALUT.com - Sebagai bagian dari implementasi Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II, Kelompok 3 dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Tosa. Fokus kegiatan ini adalah pelatihan penyaringan air bersih sederhana sebagai upaya menjawab permasalahan lingkungan yang masih dihadapi masyarakat, khususnya terkait kualitas air bersih.
Kegiatan yang mengusung tema “Air Bersih dari Kita untuk Kita (Ake Koroho Toma Ngone Te Ngone)” ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Ternate. Pelatihan menghadirkan Idayani Sangadjisowohy, SKM., M.Kes sebagai narasumber yang memberikan materi tentang penyaringan air bersih menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di lingkungan warga.
Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik lapangan yang dipandu oleh Iksan, S.KM, yang berperan sebagai pengarah dalam membantu warga mempraktikkan pembuatan dan penggunaan alat penyaring air secara mandiri. “Ini adalah bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat,” ujar Tutik Lestari, dosen pendamping kegiatan tersebut.
Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun, di Kelurahan Tosa, ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan, terutama saat musim hujan. Air sumur dan sumber air lainnya kerap menjadi keruh, berbau, dan memiliki rasa yang tidak layak untuk dikonsumsi. Kondisi ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari memasak, mandi, mencuci, hingga konsumsi air minum.
Menanggapi permasalahan ini, kegiatan PBL II difokuskan pada pemberdayaan masyarakat agar mampu menyediakan air bersih secara mandiri dan berkelanjutan. Tidak hanya solusi teknis, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kualitas air dan lingkungan.
Melalui pendekatan pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan, warga diajak untuk memahami pentingnya air bersih dan mengenal teknik penyaringan sederhana. Salah satu teknologi tepat guna yang diperkenalkan adalah penyaringan air menggunakan media alami seperti pasir, arang aktif, ijuk, spons, dan kerikil. Teknologi ini tidak hanya efektif, tetapi juga ekonomis karena memanfaatkan bahan-bahan lokal.
Selain aspek teknis, kegiatan ini juga membangun rasa tanggung jawab kolektif untuk menjaga kebersihan sumber air serta mendorong pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih ramah lingkungan. Peran aktif kelompok masyarakat seperti kader kesehatan, RT/RW, dan pemuda menjadi kunci keberlanjutan program ini.
Diharapkan, melalui kegiatan ini masyarakat Kelurahan Tosa dapat secara mandiri menyediakan air bersih yang layak, bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem seperti musim hujan. Lebih dari sekadar menyediakan solusi, kegiatan ini menjadi bagian dari proses pembangunan kapasitas masyarakat, yaitu membangun kesadaran, keterampilan, dan kemandirian dalam menjaga hak atas air bersih.
Kegiatan ini juga mengusung slogan #GaCoR (Gerakan Aksi Cegah Olah Risiko), yang menjadi semangat utama dalam mengedukasi dan memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, #GaCoR diharapkan tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga gerakan nyata yang mendorong perubahan perilaku menuju lingkungan yang sehat, bersih, dan bebas dari penyakit. #GaCoR: Generasi Aktif, Cerdas, Optimis, dan Responsif (*)