
![]() |
Penandatanganan MOU pemberian insentif |
WEDA, DETIKMALUT.com - Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah menjalin sinergi bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam program pemberian insentif kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) sektor pendidikan. Kolaborasi ini menyasar para guru dan pengawas tingkat SMA/SMK dan SLB yang berada di bawah kewenangan Pemprov Maluku Utara, termasuk guru yang mengabdi di bawah naungan Kementerian Agama.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di SMA Negeri 1 Halmahera Tengah, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional tahun 2025.
Insentif ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi para pendidik dalam mencetak generasi unggul, dan tidak termasuk dalam skema Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Rencana pembayaran akan dimulai pada bulan September 2025 dan mencakup empat bulan pertama. Mulai Januari 2026, insentif ini akan diberikan secara rutin setiap bulan hingga akhir masa jabatan kepala daerah saat ini.
Adapun besaran insentif yang diberikan adalah sebagai berikut:
Guru PNS bersertifikasi: Rp1.200.000 per bulan
Guru PNS non-sertifikasi: Rp1.750.000 per bulan
Guru P3K bersertifikasi: Rp700.000 per bulan
Guru P3K non-sertifikasi: Rp1.000.000 per bulan
Pengawas sekolah: Rp1.200.000 per bulan.
Guru PNS non-sertifikasi: Rp1.750.000 per bulan
Guru P3K bersertifikasi: Rp700.000 per bulan
Guru P3K non-sertifikasi: Rp1.000.000 per bulan
Pengawas sekolah: Rp1.200.000 per bulan.
Dukungan penuh turut diberikan oleh DPRD Halmahera Tengah yang menilai langkah ini sebagai bagian dari reformasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan. Selain insentif, Pemkab juga melakukan evaluasi ulang terhadap ketersediaan sarana dan prasarana belajar, termasuk pengadaan meja dan fasilitas dengan standar modern “citos”.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah yang dinilai sebagai langkah maju dalam membangun kualitas pendidikan.
"Kebijakan ini mencerminkan kolaborasi yang positif dan konkret antara kabupaten dan provinsi untuk membangun pendidikan yang lebih baik,” ujar Sherly.
Sementara itu, Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangaji, menegaskan komitmennya terhadap transformasi dunia pendidikan di wilayahnya. Ia mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi, namun optimis dengan perubahan bertahap yang tengah dilakukan.
"Salah satu yang bisa kita lakukan adalah memastikan anak-anak kita pintar. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang pantas mewakili Halmahera Tengah di sekolah-sekolah luar negeri," ucap Ikram.
Langkah ini menjadi harapan baru bagi para pendidik dan menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah daerah yang fokus pada pembangunan kualitas sumber daya manusia.(*)