
![]() |
Ilustrasi |
TERNATE, DETIKMALUT.com — Suasana kerja di lingkungan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Maluku Utara rupanya tidak sepenuhnya kondusif. Sejumlah pegawai mengeluhkan pola kepemimpinan yang dinilai membuat mereka tidak nyaman dalam bekerja.
Keluhan ini disampaikan langsung oleh salah satu pegawai Bapenda melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda. Dalam surat tersebut, pegawai itu memohon agar bisa dipindahkan ke dinas atau badan lain, jika memang Kepala Bapenda tidak dapat diganti.
"Kami sudah tidak nyaman lagi bekerja di Bapenda. Beban kerja diberikan, tapi kami tidak dianggap. Yang dibutuhkan hanya tenaga kami, tapi perlakuan terhadap kami seolah sesuka hati pimpinan," tulis pegawai tersebut.
Pegawai yang enggan disebutkan namanya ini juga menuturkan, selain dirinya, ada beberapa rekan lain yang mengalami hal serupa. Namun, sebagian besar memilih diam karena takut mendapat tekanan.
Tak hanya itu, ia juga menyebut adanya dugaan ketidakadilan dalam penilaian kinerja pegawai. "Saat kami membangkang atau menyampaikan ketidaksetujuan, insentif dan TPP kami diberi nilai yang sangat tidak masuk akal. Kinerja kami seolah tidak dianggap," tambahnya.
Lebih lanjut, pegawai ini juga mengungkapkan adanya pernyataan dari salah satu pejabat di bidang kepegawaian Bapenda, yang menyebut bahwa Kepala Bapenda tidak akan diganti oleh Gubernur Sherly Tjoanda hingga masa pensiun.
"Kalau benar begitu, tolong keluarkan saya dari Bapenda. Saya ingin bekerja dengan normal, dengan pikiran yang sehat. Kami tidak diizinkan pindah ke dinas lain, dan kalau nekat mengurus sendiri, akan dipersulit," tegasnya.
Terkait keluhan ini, detikmalut.com telah berupaya mengonfirmasi Kepala Bapenda dan pejabat di bidang kepegawaian melalui pesan WhatsApp. Namun hingga berita ini ditayangkan, keduanya belum memberikan tanggapan.(*)