Iklan

Notification

×

Iklan

Iklan

HMPS-PGSD Gelar Seminar Hari Pendidikan Nasional

Minggu | Mei 11, 2025 WIB Last Updated 2025-05-11T04:54:53Z
iklan
TOBELO, DETIKMALUT.com - Himpunan Mahasiswa PGSD Universitas Hein Namotemo (Unhena) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) menggelar seminar Hari Pendidikan Nasional dengan mengusung tema Peran Mahasiswa Untuk Mewujudkan pendidikan yang unggul dan Berkompetitif.

Seminar tersebut menghadir tiga Narasumber salah satu di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Halut Hertje Manuel yang diwakili Jantje, Jimaristi Kolong, dan Karno Yasim keduanya merupakan Dosen Unhena. Seminar yang di Gelar Hmps PGSD ini merupakan bagian dari program kerja oleh Bidang I Pendidikan & Kaderisasi  dalam 1 kepengurusan.

Ketua HMPS-PGSD Stephani Chlarisa Singa mengungkapkan melalui adanya seminar ini peserta dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan. "Seminar ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berbagi ide dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan." Katanya Sabtu (10/5/2025).

Menurutnya tujuan adanya kegiatan seminar ini, meningkatkan kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu pendidikan, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan solutif dalam merespons permasalahan pendidikan, baik secara teoritis maupun praktis dan menjadi wadah diskusi untuk betukar pikiran antara mahasiswa, dosen, dan narasumber yang kompeten di bidang pendidikan.

Dalam paparan yang disampaikan Jantje selaku kepala bidang pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Halmahera Utara, ia menjelaskan tentang kebijakan dan sinergi pemerintah dalam mendukung aksi mahasiswa di dunia pendidikan.

Empat poin yang disorotinya dalam seminar tersebut yaitu pertama Kemenko PMK, Mendukung penyusunan dan penerbitan peraturan pemerintah terkait pendanaan pendidikan. Kedua Kemenristekdikti. Memperkenalkan MBKM, KIP Kuliah, dan program lainnya. Ketiga Perguruan Tinggi: Bekerja sama dengan pemerintah daerah, industri, dan masyarakat, dan ke empat Masyarakat, Memberikan dukungan dan partisipasi dalam program pendidikan.

Jantje juga menyoroti program prioritas aksi mahasiswa dalam pendidikan, termasuk bimbingan belajar, pengadaan media pembelajaran, dan pelatihan guru. Aksi mahasiswa dalam dunia pendidikan dapat mencakup pengabdian masyarakat, penyuluhan, penelitian, dan pengembangan kurikulum.

Sementara Jimaristi Kolong, membahas pentingnya membangun jiwa kompetitif di kalangan mahasiswa. Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk mempersiapkan generasi unggul di era pendidikan modern.

Ia menekankan perlunya kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan institusi pendidikan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang mendukung daya saing dan keunggulan. Jimaristi memberikan beberapa cara bagi mahasiswa untuk membangun jiwa kompetitif. 

Pertama aktif dalam organisasi dan kegiatan kemahasiswaan. Kedua Mengikuti lomba dan kompetisi ilmiah. Ketiga Menetapkan target belajar yang jelas. Empat Belajar dari kegagalan dan memperbaiki diri. Lima Mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim.

Ia juga menjelaskan peran perguruan tinggi dalam menumbuhkan jiwa kompetitif, termasuk menyediakan kurikulum yang relevan, ruang inovasi, serta menyelenggarakan kompetisi akademik dan non-akademik.

Senada juga disampaikan Karno Yasim, memaparkan pentingnya mahasiswa sebagai pelopor perubahan pendidikan. Ia menegaskan bahwa mahasiswa harus peka terhadap permasalahan sosial dan membawa perubahan nyata. "Mahasiswa harus menyadari eksistensinya sebagai agen perubahan dan agen kontrol," terangnya.

Karno menjelaskan bahwa mahasiswa dapat berkontribusi dengan melakukan kajian terkait permasalahan sosial, Melakukan advokasi pendidikan, Mengembangkan inovasi dalam pendidikan, Mendorong perubahan kebijakan.(Yan)***
×
Berita Terbaru Update